Hukum Brewster: Memahami Polarisasi cahaya saat melewati permukaan, belajar tentang sudut Brewster dan penerapannya dalam teknologi optik.
Hukum Brewster | Memahami Polarisasi
Dalam cabang elektromagnetisme, salah satu fenomena menarik yang sering dibahas adalah polarisasi cahaya. Polarisasi terjadi ketika gelombang cahaya berosilasi dalam satu arah tertentu. Salah satu cara untuk mempelajari polarisasi cahaya adalah dengan memahami Hukum Brewster.
Apa itu Hukum Brewster?
Hukum Brewster ditemukan oleh Sir David Brewster pada tahun 1815. Hukum ini menjelaskan kondisi di mana cahaya yang dipantulkan dari permukaan media transparan menjadi sepenuhnya terpolarisasi. Polarisasi ini terjadi pada sudut tertentu yang dikenal sebagai sudut Brewster.
Rumus Hukum Brewster
Hukum Brewster dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
tan(θB) = n2 / n1
Di mana:
Pada sudut ini, komponen sumbu listrik dari cahaya yang dipantulkan sejajar dengan permukaan, sementara komponen sumbu magnetiknya terpolarisasi tegak lurus terhadap permukaan.
Bagaimana Cara Hukum Brewster Bekerja?
Ketika cahaya yang tidak terpolarisasi jatuh pada permukaan pada sudut Brewster, komponen-komponen dari gelombang cahaya tersebut berperan dengan cara yang unik:
Karena komponen sumbu listrik yang sejajar dengan permukaan tidak dipantulkan, cahaya yang dipantulkan hanya mengandung komponen sumbu listrik yang tegak lurus terhadap permukaan, sehingga cahaya dipantulkan menjadi terpolarisasi.
Aplikasi Polarisasi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Polarisasi memiliki berbagai aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari, beberapa di antaranya adalah:
Dengan memahami Hukum Brewster dan bagaimana polarisasi bekerja, kita dapat lebih menghargai berbagai teknologi dan aplikasi yang bergantung pada prinsip-prinsip ini.